tentang kebudayaan kapak lonjong
Pertanyaan
1 Jawaban
-
1. Jawaban claramatika
Mata pelajaran:IPS Sejarah
Kelas: XI SMA
Kategori: Kebudayaan Neolitikum
Kata kunci: Kebudayaan Kapak Lonjong
Pembahasan:
Pada saat lingkungan tidak menyediakan bahan yang baik (alam kurang mendukung), ada kecenderungan untuk memanfaatkan batuan yang tersedia di sekitar hunian, walaupun kualitasnya kurang baik. Batuan tersrbut digunakan untuk peralatan.
Zaman neolithikum juga disebut sebagai zaman revolusi kebudayaan manusia pada masa pra aksara. Hal ini karena hasil kebudayaan yang dihasilkan telah halus dan sempurna. Hasil kebudayaan yang berasal dari zaman neolithikum dibagi menjadi 2 macam, yaitu kebudayaan kapak persegi dan kebudayaan kapak lonjong. Zaman neolitikum sudah memiliki kemajuan seputar kepandaian dari manusia pendukungnya. Dapat diamati dan mencermati dari berbagai aspek segi-segi kehidupannya. . Zaman ini jika dilihat dari pembagian periode menurut keadaan sosial-ekonomi masyarakatnya dapat digolongkan ke dalam masa bercocok tanam.
Neolitikum merupakan surga bagi para pengrajin, pada zaman neolitikum, alat-alat dan tingkat kehidupan telah jauh lebih maju jika dibandingkan dengan zaman sebelumnya yaitu zaman paleolitikum.
Pada zaman neolitikum, ditandai dengan pola kehidupan dari food gathering ke food producing. Pola hidup mengembara (nomaden) sudah berubah menjadi pola hidup menetap. Kebudayaan zaman batu baru yang memiliki beberapa peralatan yang popular, yang sering digunakan padan zaman dahulu salah satunya adalah kapak lonjong.
Nama kapak lonjong ini disesuaikan dengan bentuk penampang alat ini yang berbentuk lonjong. Bentuk keseluruhan alat ini lonjong menyerupai bulat telur. Kapak lonjong juga disebut polished axe karena hampir seluruh bagian kapaknya telah dihaluskan dengan sangat baik. Selain itu, bagian tajaman kapak sepertinya diasah dari berbagai sudut arah sehingga memperlihatkan bentuk tajaman yang simetris
Pada ujung yang lancip ditempatkan tangkai dan pada bagian ujung yang lain diasah sehingga tajam. Kapak yang ukuran besar sering disebut walzenbeiln dan yang kecil dinamakan kleinbeil. Penyebaran jenis kapak lonjong ini terutama di Kepulauan Indonesia bagian timur, misalnya di daerah Papua, Seram, dan Minahasa.
Perkembangan dalam pembuatan alat-alat batu mengalami perubahan dari satu zaman ke zaman berikutnya. Hal ini terkait dengan bahan baku yang digunakan untuk membuat alat-alat tersebut. Penggunaan batuan jenis ini terlihat pada kapak lonjong yang dihasilkan di kebudayaan Irian. Penggunaan bahan ini mudah ditemukan karena ada di sekitar lingkungan tempat mereka tinggal. Kapak lonjong juga dibuat dari jenis batuan nefrit.
Dalam membuat kapak lonjong membutuhkan keterampilan. Hal yang harus diprioritaskan yaitu pemilihan batu. Bahan baku dapat diperoleh melalui penyerpihan dari batu inti besar atau juga bisa bahan baku langsung dari batuan yang sudah tersedia dengan bentuk yang hampir sesuai dengankebutuhan. Bahan batu itu kemudian diupam halus serta permukaan batunya juga diratakan melalui teknik pukulan beruntun.