B. Arab

Pertanyaan

Contoh sifat malu yang tidak benar dalam kehidupan sehari-hari

2 Jawaban

  • Kelas              : VIII

    Pelajaran       : B. Arab / Pendidikan Agama Islam

    Kategori         : Ilmu Aqidah

    Kata Kunci    : Dalil, Dasar Hukum, Malu, Contoh Sifat Malu, negatif, tercela, tidak benar

     

    Pembahasaan :

                Malu merupakan sebuah sikap, pemikiran, ucapan, serta tindakan untuk menghasung dirinya dari perbuatan yang buruk serta hina. Malu sendiri merupakan salah satu akhlak terpuji dimana malu sendiri merupakan salah satu cabang dari keimanan sesuai dengan dalil dibawah yang berbunyi :

     

    الإيمانُ بِضعٌ وستونَ شُعبةً ، والحَياءُ شُعبةٌ منَ الإيمانِ

    “Iman itu enam puluh sekian cabang, dan malu adalah salah satu cabang dari iman” (HR. Al Bukhari dan Muslim).

     

    الحياءُ لا يأتي إلَّا بخيرٍ

    “Malu itu tidak datang kecuali dengan kebaikan” (HR. Al Bukhari dan Muslim).

     

    أن رسولَ اللهِ مر على رجلٍ من الأنصارِ وهو يَعِظُ أخاه في الحياءِ فقال رسولُ الله صلى الله عليه وسلم: دعْه فإن الحياءَ من الإيمانِ

    “Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam melewati seorang lelaki Anshar yang sedang menasehati saudara agar saudaranya tersebut punya sifat malu. Maka Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: ‘biarkan ia, karena sesungguhnya malu itu bagian dari iman‘” (HR. Al Bukhari dan Muslim)

     

                Walaupun malu merupakan salah satu sikap terpuji dan merupakan salah satu cabang dari keimanan, ternyata malu yang dimaksud bukanlah malu sembarangan. Ada beberapa sikap malu yang tercela / tidak benar yang kadang sering kita lakukan dalam kehidupan sehari – hari, semisal :

    1.    Malu untuk mengajak orang lain dalam kebaikan.

    2.    Malu menasehati teman, saudara, bahkan orangtua sendiri yang berbuat keburukan.

    3.    Malu berbicara dan bertindak kebenaran.

    4.    Malu berpakaian, bertindak, serta berpikir sesuai dengan yang diajarkan Rasulullah SAW.

    5.    Malu mengungkapkan pendapat padahal pendapatnya sangat berpengaruh bagi umat, dsb

  • Kelas           : IX (3 SMP)
    Pelajaran     : Pendidikan Agama Islam
    Kategori      : Mengasah Pribadi Unggul Jujur, Santun, Malu
    Kata Kunci  : Iman, Kebaikan, Sifat, Rendah diri, Tugas PAI



    Malu adalah bagian dari Iman seorang muslim. Apabila sifat malu mulai berkurang atau pun luntur maka pertahanan seseorang terhadap perbuatan maksiat pun semakin rendah. Oleh sebab itu, dalam Islam, dianjurkan untuk memelihara rasa malu. Namun dalam praktiknya, banyak orang-orang yang keliru menempatkan rasa malu tersebut, misalnya sebagai berikut:

    ► Malu berjilbab karena khawatir tidak akan terlihat cantik atau dijauhi teman-teman.
    ► Malu mengakui orangtua karena pekerjaannya dianggap tidak layak.
    ► Malu mengemukakan pendapat di hadapan khalayak. 

    Dan lain lain

    Meskipun Islam menganjurkan untuk memelihara sifat malu, tetapi terhadap hal-hal yang nilainya baik dan positif, seseorang tak boleh malu karena akan berujung pada sifat rendah diri. Malu yang demikian tidak tepat karena bukan dilandasi karena Allah.

    Saat seseorang merasa malu, hendak lah iya mengevaluasi dirinya apakah perasaan tersebut karena malu terhadap Allah atau kah sekedar tak percaya diri, minder atau malas. Jika jawabannya bukan karena Allah maka rasa malu tersebut tidak baik dipelihara.

Pertanyaan Lainnya