apa maksud raffles dibalik semua masa pemerintahan raffles
Sejarah
yopipermana251
Pertanyaan
apa maksud raffles dibalik semua masa pemerintahan raffles
2 Jawaban
-
1. Jawaban emanuellatetel
menurutku karena raffles yang punya ide -
2. Jawaban TronBacklop
Azaz-azaz pemerintahan sementara Inggris ini ditentukan oleh Letnan Gubernur Raffles, yang sangat dipengaruhi oleh pengalaman Inggris di India. Pada hakekatnya, Raffles ingin menciptakan suatu system ekonomi di Jawa yang bebas dari segala unsure paksaan yang dahulu melekat pada system penyerahan paksa dan pekerjaan rodi yang dijalankan oleh Kompeni Belanda (BOC) dalam rangka kerjasama dengan raja-raja dan para bupati. Dalam masa Raffles peranan bupati sebagai pemungut pajak dihapuskan dan sebagai penggantinya mereka dijadikan bagian yang integral dari pemerintah colonial dengan fungsi-fungsi pemerintahan yang sesuai dengan azas-azas pemerintahan negeri-negeri Barat. Secara kongkrit hal ini berarti bahwa para bupati dan kepala-kepala pemerintahan pada tingkat rendahan harus memusatkan perhatiannya kepada proyek-proyek duduk. Raffles menetapkan pemerintahan modern, yang artinya penggantian pemerintah-pemerintahan tidak langsung yang dahulu diselenggarakan melalui raja-raja dan kepala-kepala tradisional dengan suatu pemerintahan yang langsung.
Hal ini berarti bahwa kekuasaan dikurangi dan bahwa sumber-sumber penghasilan mereka yang tradisonal dihilangkan. Fungsi-fungsi pemerintahan yang mereka tunaikan sampai saat waktu itu, sekarang dilakukan oleh pegawai-pegawai Eropa, yang jumlahnya bertambah banyak. Oleh Raffles duadakan fungsi asisten-residen, yang bertugas untuk mendampingi dan mengawasi para bupati dan pengawas penghasilan yang diperoleh dari tana h(opzieners der landelijke inkomsten) yang kemudian disebut pengawas pramongpraja (controleur van het Binnenlands Bestuur)
Dengan makin bertambahnya pengaruh pejabat-pejabat bangsa Eropa, penmgaruh para bupati pribumi makin berkurang. Malahan diantara pejabat-pejabat Eropa timbul pikiran untuk menghilangkan sama sekali jabatan bupati. Tidak mengherankan bahwa perkembangan ini sangat menggelisahkan para bupati, yang sebelum Raffles mempunyai kekuasaan dan gengsi social yang amat besar. Pada waktu Van der Capellen menerima jabatan sebagai Gubernur Jenderal dalam pemerintahan Belanda yang telah dipulihkan, pengaruh bupati sudah sangat berkurang dibandingkan dengan zaman VOC. Namun Van der Capellen menyadari bahwa mereka mempunyai pengaruh tradisional yang besar atas rakyat dan ia menyadari pula bahwa pejabat-pejabat Rtopa tidak pernah bisa menggantikan kedudukan social mereka dalam masyarakat Jawa. Oleh karena itu ia menempuh kebijaksanaan yang menghormati kedudukan para bupati dan berusaha untuk tujuan-tujuan pemerintah kolonmial. Meskipun demukian tidak dapat gihindarkan bahwa secara lambat laun kekuasaan efektif telah bergeser dari para bupati ke pejabat-pejabat Eropa